Kamis, 20 Maret 2014

File Kuliah DIV Akuntansi Kurikulum Khusus Semester 7 (dulu)


Hai teman-temin DIV Semester 7!

Semester baru telah tiba. Para pekerja telah kembali ke kawah candradimuka kampus kita tercinta STAN Tangerang Selatan. Nah, biar kalian para Mahasiswa baru tapi lama bisa nyolong start, kami bagiin file kuliah kakak kelas kalian kemarin yang masuk tahun 2013 .

Kita ketahui bersama, gegara pemadatan, ada beberapa mata kuliah yang
berbeda. Tapi, ya tetap kami bagikan, lumayan buat bahan bacaan demi value added kalian :D.

Nih, link nya. pake 4shared dulu ya yang gratisan. Belom kuat mo beli server sendiri. :D

Cost Acc : http://www.4shared.com/zip/i8JyP0Tfba/Cost_Accounting.html






SIA : http://www.4shared.com/zip/lGBBd-nCce/Sistem_Informasi_Akuntansi.html

Memaafkan, demi kesehatan






Pada kuliah terakhir, biasanya  dosen selain mereview kembali mata kuliah selama satu semester, memberi kisi-kisi, juga terselip kata maaf. Salah satu dosen mengatakan bahwa secara ilmiah ada hubungannya antara memaafkan dan kesehatan. Jadi beliau sudah memaafkan kami yang selama kuliah beliau ada yang tertidur, main pokopang, curi-curi update socmed, curi-curi pandang dll... Hmm, jadi itu sebenarnya sebuah sindiran halus..hehe...

Fred Luskin, Phd, meyakinkan dalam bukunya  Forgive for Good: A Proven Prescription for Health and Happiness bahwa dengan memaafkan akan mengurangi kecemasan, membuat detak jantung lebih teratur, dan lebih sehat. Setelah mempelajari tentang memaafkan (forgiveness) selama hampir 20 tahun, beliau menemukan bahwa memaafkan itu baik buat raga (jasmani) maupun jiwa (rohani). Memaafkan dapat menurunkan tekanan darah dan detak jantung serta mengurangi tingkat depresi, kecemasan, dan kemarahan. Orang yang memaafkan secara umum memiliki hubungan sosial yang lebih baik dengan orang lain, merasa lebih bahagia dan penuh harapan, serta memiliki nilai yang lebih tinggi dalam setiap pengukuran psikologis.

Yang sekarang menjadi masalah adalah kebanyakan dari kita tidak tahu cara memaafkan. Tidak ada naskah yang menulis tentang memaafkan atau petunjuk manual melepaskan pengkhianatan, kekecewaan, dan luka masa lalu. Dr. Luskin percaya bahwa memaafkan adalah kemampuan yang bisa dilatih bagi setiap orang, dan kita juga harus belajar cara memaafkan (atau lebih tepatnya belajar memaafkan).

Beberapa dari kita mungkin memiliki hubungan yang “menyakitkan” dengan orang terdekat kita. Meskipun beberapa kali melakukan rekonsiliasi, tetapi selama hidup kita merasakan hubungan yang aneh. Kemudian, apakah memaafkan bisa mengubah dinamika ini?.

Dr. Luskin mengatakan bahwa meskipun kita banyak mendengar mengenai “perjalanan” memaafkan, sebenarnya hanya ada dua langkah dalam proses memaafkan: menyesal (grieving) dan melepaskan (letting go). Bersedih, setelah melakukan kesalahan, berarti membiarkan diri kita merasakan kemarahan, sakit, dan trauma dalam keseluruhan rasa sakit yang murni-tetapi tidak dengan tak terbatas. Kebanyakan orang membutuhkan waktu dua tahun untuk proses move on, atau bisa lebih cepat juga sih, tapi jarang yang bisa move on dengan seketika dan sekaligus.

Bertahan dalam kesedihan dan kegusaran serupa dengan memiliki sebuah kemarahan yang eksistensial. Kita berpikir bahwa dunia berhutang kepada kita atau dunia tidak adil, padahal tidak seperti itu. Misalnya, ketika di kelas saya menjadi bahan bullyan teman anda karena status anda yang jomblo...*uhuk. Dalam contoh seperti ini Dr. Luskin menyarankan agar tidak terperangkap dalam konten (sumber yang menyebabkan sakit hati). Apapun bentuk serangan, proses memaafkan adalah sama: Kita melepaskan kemarahan dan sakit hati dengan kesadaran dan fokus pada rasa syukur dan kebaikan. 

Sekali lagi, sedikit rasa tenang namun kesadaran untuk melepaskan dan semuanya termaafkan. Itu saja? Ya, konsep memaafkan sangat sederhana, eksekusinyalah yang berat.

Pertanyaan
Apabila kita sudah memaafkan sesuatu, bagaimana jika seseorang tetap menyakiti kita berulang-ulang? Hal ini tidak akan terjadi lagi. Orang tersebut tidak akan menyakiti kita jika kita tidak mengizinkan orang tersebut bisa menyakiti kita. Kita sendirilah yang mengendalikan perasaan kita.  Jadi yang harus dilakukan adalah berhenti menggerutu, mencari simpati teman, dan mengasihani diri sendiri. 

Simpulan
Sepertinya, prolog tulisan ini dengan yang dibahas jauh hubungannya. Tapi begitulah. Memaafkan bisa berarti tidak mengambil hati, seperti anak kecil yang sekarang bertengkar karena berebut mainan namun beberapa jam kemudian sudah baikan dan main bareng lagi.

Memaafkan, bukan berarti kita pura-pura tidak terjadi merasakan sakit. Memaafkan adalah tentang tentang merespon keburukan dengan kebaikan. 

Memaafkan orang lain cenderung lebih mudah daripada memaafkan diri sendiri. Jadi maafkan saya jika tulisan saya ngaco, demi kesehatan kalian juga....hoho...

Goosfraba.....!!! (ros)

Referensi:
http://www.oprah.com/oprahs-lifeclass/How-to-Forgive-Others-Health-Benefits-of-Forgiveness-Fred-Luskin 

Simple Thinking About Blood Type



       Saya lagi suka baca komik golongan darah nih. Bermula dari mata kuliah kepemimpinan dan negosiasi yang menekankan bahwa ketika menjadi pemimpin kita menghadapi orang-orang dengan berbagai karakter. Pendekatan kita dalam berkomunikasi dengan menyesuaikan dengan berbagai macam karakter akan menentukan apakah komunikasi kita efektif atau tidak. Cara menilai karakter orang bisa dengan melakukan tes kepribadian, atau jika kita mengenali perilaku spesifik dari berbagai karakter maka kita cukup mengamati perilaku sehari-harinya.
        Bagaimana dengan menilai perilaku kepribadian dari golongan darah? Dengan masifnya pengaruh kebudayaan jepang dan korea yang masuk ke Indonesia, ternyata menarik juga apabila kita mengenal sifat umum seseorang dari golongan darahnya. Kebetulan saya mempunyai golongan darah AB, beberapa sifat yang disebutkan banyak beberapa yang cocok dan dominan dalam kepribadian saya. Meski saya tidak yakin akan kebenarannya, tetapi ternyata seru ketika kita mengamati seseorang dan menebak-nebak golongan darahnya, hehe...
   Adalah komikus korea, Park Dong Sun, menggambarkan kepribadian berdasarkan golongan darah ini ke dalam komik lucu yang berjudul “Simple Thinking about Blood Type”. Park Dong Sun tidak berpikir bahwa dunia ini hanya ada golongan darah A, B, O, dan AB saja. Namun dalam komiknya yang simple itu, Park Dong Sun ini menyiratkan bahwa “kita semua berbeda satu sama lain”, karena itu kita harus memahami satu sama lain.
    Dalam bergaul di tengah masyarakat, hal yang terpenting adalah mengetahui cara menjalin hubungan dengan orang yang berbeda sifat dan karakter. Bila dipikirkan serius, setiap masalah dalam pergaulan disebabkan ketidakmampuan untuk memahami dan menerima satu sama lain. Sifat seseorang ditentukan oleh perbedaan jenis kelamin, tempat tinggal, agama, kondisi ekonomi, dan golongan darahnya. Meskipun pada kenyataannya sifat seseorang belum tentu sesuai golongan darahnya, dengan mempelajari kepribadian sesorang bisa membantu kita dalam bergaul dengan orang lain dengan lebih baik. 
      Mungkin suatu saat ada yang melakukan penelitian hubungan pesek mancungnya hidung dengan kepribadian, jadi dengan melihat hidungnya kita bisa tahu sifat seseorang..hehe..



         Yuk, kita cek bagaimana sifat-sifat kita. Hi-hi-hi.
Golongan darah A
Secara kesuluruhan, A merupakan tipe orang yang sangat teratur dan disiplin. Di antara semua golongan darah, A merupakan orang yang senang melakukan segala sesuatu dengan terorganisir dengan baik.

Golongan darah B
Nah, kalau golongan darah B bisa dibilang kebalikan dari golongan darah A. Orang dengan golongan darah B cenderung cuek dan enggak peduli dengan tata aturan yang ada. Ia juga tipe orang yang blak-blakan dan sangat emosional.

Golongan darah O
Golongan darah O adalah orang yang sangat berprinsip. Selain itu, ia juga orang yang memegang idealisme tertentu. Nah, kalau terdampar di suatu pulau antah berantah bareng orang dengan golongan darah O, kita pasti akan bisa bertahan hidup. Soalnya, ia orang yang selalu berusaha untuk bertahan hidup.

Golongan darah AB
Orang dengan golongan darah AB biasanya mempunyai imajinasi dan kehidupan yang hanya dia seorang benar-benar bisa menikmatinya. He-he-he. Selain itu, golongan darah AB juga enggak bisa ketebak jalan pikirannya. Agak-agak misterius gitu, deh. Hi-hi.
     Mau mempelajari kepribadian orang disekitar kamu sambil cengar cengir? Buruan ke toko buku terdekat beli komiknya oppa Park Dong Sun. Atau kalau mau gretongan bisa buka situs berikut:
  1. http://komikgolongandarah.blogspot.com/
  2. http://simplebloods.tumblr.com/
  3. http://www.kaskus.co.id/thread/515405cd7b1243a628000002/teori-kepribadian-golongan-darah-komik/ 
  4. http://www.kawankumagz.com/read/kenali-karakter-diri-lewat-komik-golongan-darah 
  5. https://twitter.com/TipeDarah
dan masih banyak lagi.

Btw, kalau aku golongan darah AB jadian sama orang golongan darah AB cocok ga ya...kalau kata http://www.datebytype.com/match/ sih cocok....hahaha (ros)

Referensi:
  1. Park Dong Sun, Simple Thinking About Blood Type
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Blood_types_in_Japanese_culture  diakses 20 Maret 2014.
  3. http://beyondhallyu.com/culture/its-in-your-blood-the-link-between-blood-types-and-personalities/ diakses 20 Maret 2014.

Rabu, 19 Maret 2014

PEKAN MAHASISWA, APA SIH??


Beberapa kawan yang baru masuk DIV bulan Maret ini menanyakan tentang keadaan kampus dan suasana perkuliahan. Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah adanya Pekan Mahasiswa (PEKMA) yang masuk di kalender akademis mereka, secara mereka dahulu ketika D3 tidak ada PEKMA. PEKMA itu apaan sih? Ngapain aja? Boleh ga kalau ga ikut?. Kebetulan saya kemarin sebagai salah satu anak D4 yang urun tenaga sebagai tukang jepret-jepret di PEKMA yang pertama di kampus Ali Wardhana ini, jadi begini ceritanya....

Apa itu PEKMA? Kalo boleh didefinisikan, PEKMA adalah pekan dimana semua warga STAN istirahat dari kegiatan perkuliahan untuk melakukan kegiatan yang bisa memunculkan kreativitas dan sportivitas warga STAN. Tujuan lainnya adalah saling mengakrabkan antar mahasiswa dan mahasiswa dengan dosen/ sekretariat karena adanya interaksi yang diliputi keceriaan dan kebersamaan.
Apa saja kegiatannya? Selama 1 minggu, ada beberapa macam lomba olahraga maupun non olahraga. Lomba olahraga meliputi: basket, volley, badminton, futsal. Non olahraga: Essay, poster, karikatur dan fotografi. Kemudian ditutup dengan malam inaugurasi yang menampilkan atraksi seni dan budaya serta pengumuman dari masing-masing pemenang lomba.

Siapa saja yang berpartispasi? Sekretariat STAN, anak D3 akuntansi khusus, anak-anak D3 dan D1 reguler semua jurusan yang ada di Kampus Ali Wardhana, anak-anak D3 Bea Cukai Rawamangun, anak D4 reguler maupun khusus, D4 BPKP, D1 KBN Papua, dan D1 Pemda. Untuk mahasiswa STAN yang dititipkan di BDK (Balai Diklat Daerah) sepertinya masih belum dilibatkan.
Untuk cabang olahraga, karena banyaknya peserta ada beberapa kelas yang harus bergabung menjadi 1 tim, misalnya 2 kelas BPKP menjadi 1 tim, 4 kelas d3 akuntansi menjadi 1 tim, 4 kelas d4 khusus menjadi 1 tim dan seterusnya. Untuk tim sekretariat terdiri dari pegawai sekretariat, satpam, dan pegawai CS. Tim Penilai/PBB yang agak repot karena mereka hanya terdiri dari 1 kelas dan menjadi 1 tim.
Untuk lomba yang non olahraga, diikuti oleh perorangan, sehingga membawa nama individu bukan membawa nama tim atau jurusan masing-masing. Akan tetapi, apabila seseorang memenangi lomba maka kelas/ jurusan pemenang tersebut boleh sedikit berbangga karena namanya disebut, misal: juara I lomba essay adalah Paijo, dari kelas 1 B PPLN, maka saya yakin semua anak 1 B PPLN ikut girang.
Siapa penyelenggaranya? PEKMA adalah agenda akademis resmi. Dengan demikian penyelenggaranya adalah pihak sekretariat. Akan tetapi, karena namanya juga Pekan Mahasiswa, diharapkan yang terjadi adalah PEKMA dari mahasiswa,oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa. Sedangkan pihak sekretariat adalah pembuat kebijakan sekaligus fasilitator. Untuk teknis kegiatannya sendiri, dibentuk panitia yang melibatkan unsur BEM terutama kementerian olahraga (untuk lomba olahraga), dan kementerian seni budaya (untuk lomba non olahraga dan malam inaugurasi). Selain itu dilibatkan dari KSR yang menangani medis dan MAFOS untuk dokumentasi kegiatan. Pada malam inaugurasi ditampilkan pertunjukan seni dari beberapa Elkam/ UKM kampus.
Kapan  dilakukan? PEKMA pertama kali diadakan setelah ujian UTS kemarin mulai tanggal 6 Desember s.d 13 Desember 2013. Untuk PEKMA kedua rencananya juga setelah UTS yaitu 26 Mei-30 Mei 2014 dari pukul 08.00 sd 17.00 WIB. Namun khusus inaugurasi mulai pukul 19.00 s.d. 23.00 WIB.

Wajib kah? Setahu saya semua mahasiswa wajib berpartisipasi menyukseskan kegiatan PEKMA, baik sebagai peserta lomba maupun supporter. Akan tetapi untuk PEKMA kemarin, karena jadwal anak d4 berbeda dengan anak d3 dan d1 reguler jadinya kurang maksimal, karena beberapa anak d4 harus menjalani perkuliahan dan tidak bisa mengutus duta terbaiknya. Oiya, kalau tidak salah anak d3 dan d1 ada absensinya.... :D
Dimana kegiatannya? Volley berada di lapangan volley parkir utara dan selatan, badminton di Gedung G, Futsal di lapangan futsal/tennis sebelah Student Center (SC), Basket di Student Center, begitu pula lomba fotografi, essay, poster dan karikatur dipajang di SC lantai 2. Untuk malam inaugurasi diadakan di gedung G.


Bagaimana dengan PEKMA 2014?  Nah untuk PEKMA kedua sifat kepanitiaan terbuka bagi seluruh mahasiswa STAN melalui open recruitment yang bisa dicheck di http://mahasiswastan.com/2014/03/porma14/ atau  sekalian mau ikut oprec kepanitiaan bersama cek disini http://mahasiswastan.com/2014/03/oprec14/ .
Bagaimana, seru kan!!?? PEKMA ini selain bisa dijadikan sebagai ajang unjuk kreativitas mahasiswa, belajar teamwork, buat kamu yang jomblo bisa buat nyari gebetan baru deh... hoho... (ros)

Motivator, Karakter, dan Kepribadian


Seringkali kita melihat seorang motivator di televisi, bagaimana komentar kalian? Apakah kamu ikut termotivasi sehingga level semangat naik 7x lipat, kamu yang sedih-sedih langsung move on. Atau merasa biasa aja, malah kita bilang kalau orang itu cuma menjual omongan saja. Well, penggunaan kata motivator sebenarnya kurang tepat karena mereka sebenarnya hanyalah motivational speaker. Mereka membicarkan hal-hal yang membuat kita tergugah untuk menyadari dan melakukan sesuatu, jadi apa yang mereka bicarakan bisa digolongkan sebagai motivasi eksternal. Motivasi eksternal semacam ini jika tidak ada tindak lanjut dan evaluasi dari kita sendiri maka hasilnya tidak akan tahan lama. Pelatihan motivasi yang instan pengaruhnya juga instan.
Eits, saya bukan anti motivator, mereka berjasa dalam beberapa hal. Yang perlu kita sadari adalah memotivasi hanya berlaku untuk orang yang memiliki knowledge/skill  tinggi namun behavior rendah. Untuk orang yang memiliki knowledge/skill  tinggi dan behavior tinggi, motivasi tidak akan cukup berpengaruh karena yang mereka perlukan adalah coaching/ pendampingan untuk menggali potensi diri. Pembicara motivasi, kecenderungan mereka adalah membicarakan apa yang belum mereka lakukan. Itulah mengapa, ketika ada pembicara motivasi saya bosan jika materi tidak menarik apalagi jika hanya memainkan emosi sedih, tangis, tawa, kemudian menawarkan konsep-konsep yang disampaikan dengan bahasa yang tidak praktis. It doesnt work for me :D
Bagaimana kalau aku beritahu kalian orang sukses yang membicarakan apa yang sudah dia lakukan sendiri dan dia menerapkan prinsipnya itu dalam keseharian terutama kepada anak-anak dan istrinya. Dialah Steven Richards Covey, pria kelahiran tahun 1932 ini menekankan pentingnya pembentukan karakter. Karakter dibentuk dari kebiasaan kita sehari-hari yang dilakukan berulang-ulang dan bertahun-tahun. Menerobos lampu merah dan membuang sampah sembarangan adalah salah satu karakter jelek yang sering kita temui di sini. Satu dua kali kita tidak membuang sampah sembarangan karena takut dilihat orang lain, hal yang sementara ini tidak bisa disebut karakter. 

Dalam bukunya, 7 Habits of Highly EffectiveSteven R Covey menyebutkan 7 kebiasaan yang bisa menjadikan kita orang efektif. Perlu kita ingat bahwa karakter dibentuk dari kebiasaan, pertanyaan yang kemudian muncul adalah  mengapa harus jadi orang yang efektif?. Kira-kira kenapa ya?? kalau dipikir-pikir ini semua berhubungan dengan waktu dan hasil, kita tidak mau kan kalau waktu kita yang “sementara” ini terbuang percuma tanpa ada hasil yang jelas. Sering saya mendengar ungkapan bahwa “sukses bukanlah tujuan tapi proses”, tetapi Mbah Covey yang meninggal tahun 2012 ini bilang bahwa SUKSES ADALAH KEBIASAAN. WOW bukan!!! 

Lalu apa sih 7 kebiasaan itu? Ini dia:
1. Be Proactive (jadilah proaktif).
2. Begin with the end in mind (merujuk pada tujuan akhir).
3. Put first thing first (dahulukan yang utama).
4. Think win win (berpikir menang menang).
5. Seek first to understand then to be understood (berusaha mengerti mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti).
6. Synergize (wujudkan sinergi).
7. Sharpen the saw (asahlah gergaji).
Masing-masing kebiasaan ini akan dibahas diartikel selanjutnya.
Lalu dimana tempatnya kepribadian? Kepribadian (personality) berasal dari kata persona (topeng), apakah ini berarti kepribadian hanyalah tipu-tipu? Hmm...entahlah hehe... yang pasti perubahan dari etika Karakter ke etika Kepribadian telah menjauhkan kita dari akar yang memberi makan keberhasilan dan kebahagiaan sejati (ckck..bahasanya). kita dapat menghabiskan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dengan berkutat pada Etika Kepribadian dan berusaha mengubah sikap dan perilaku kita namun tetap belum bisa mendekati fenomena mendasar yang terjadi secara spontan ketika kita melihat segala sesuatu secara berbeda.
Jelaslah bahwa jika kita ingin membuat perubahan yang relatif kecil dalam hidup kita, kita barangkali dapat berfokus secara tepat pada sikap dan perilaku kita. Akan tetapi, jika kita ingin membuat perubahan kuantum (perubahan yang mendadak dan berjangka panjang) yang berarti, kita perlu memperbaiki paradigma dasar kita. (lain waktu kita bahas paradigma).
Kesimpulannya, motivasi adalah pendorong kita melakukan sesuatu, carilah motivasi yang kuat terlebih motivasi dari dalam diri. Kepribadian yang baik itu penting dalam pergaulan namun belajar menjadi seorang yang berkarakter efektif bisa menjadikan diri kita orang yang jauh bermanfaat.
Oiya...aku jadi berpikir kalau tulisan ini ada unsur motivasi... dengan bahasa planet lain...hahaha... (ros).
Referensi:
1. Steven R  Covey, The 7 Habits of Highly Effective people.
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Stephen_Covey   diakses pada 15 Maret 2014.

Jumat, 14 Maret 2014

Kenapa Tidak Boleh GOLPUT?



“Caleg yang ditawarkan nggak menarik, program2 partai yang terlalu 'wah' dan nggak mungkin diwujudkan, udah bosan dengan wajah2 lama yang sudah dikenal bobrok.”
“Aku tidak melihat dari para calon yang sudah memberikan JASA dan Prestasi yang Besar untuk negeri ini. Khususnya untuk para calon wakil rakyat kita dari ribuan calon legislatif aku tidak ada yang kenal. Jangan dianggap aku mau mengenal calon Wakilku di DPR hanya melalui Iklan di Tv dan spanduk2 menyebalkan itu. Jadi kalau mau dipilih HARUS BERPRESTASI baru dech aku pilih.”
“Bingung euy, banyak banget partainya n banyak obral janji manis nya... (kalo dikasih kartu juga gak bakalan nyontreng)”
“Aku gak pernah dapet kartu buat nyontreng. Jadi aku gak bisa nyontreng.”
“Saya sih sebetulnya, bukan golput....tetapi masih bingung mau pilih yang mana. karena di sini tidak ada kampanya....dan saya tidak tahu siapa yang baik siapa yang tidak....! Cuma dikasih penerangan untuk mencoreng partai yang dipilih....! Sekarang mau mencoreng yang mana ya....barangkali ada yang bisa kasih idea !!!”
“KTP saya Pekan Baru, saya tinggal di Jakarta. Saya enggan pulang Pekan Baru hanya untuk ikut Pemilu”
 Pernyataan  di atas adalah alasan-alasan yang diungkapkan ketika orang ditanya mengapa mereka tidak menggunakan hak pilihnya saat PEMILU. Kalo untuk alasan teknis,  seperti alamat KTP yang berbeda dengan alamat domisili, sebenarnya bisa kok diselesaikan, dengan kamu menunjukkan kartu atau undangan untuk memilih ke tempat kamu akan memilih. Jadi kamu tetap bisa menggunakan hak pilih mu. Nah beda lagi kalo kendala teknis nya dari penyelenggara atau panitia pemilu sendiri, misal surat suara rusak, kurang, atau dll. Itu diluar kendali kita untuk mengusahakan.
Tapi sebagain besar pasti akan beralasan bahwa mereka tidak mengenal calon yang akan mereka pilih. Apalagi, untuk Caleg kadang dalam satu daerah satu partai tidak hanya mencalonkan satu caleg, mereka bisa saja mencalonkan lebih dari satu caleg. Misalnya saja satu partai mengajukan 3 calon, dan dengan jumlah partai yang 12 (dua belas) maka dalam satu Daerah Pemilihan bisa terdapat   36 Caleg. Bingung kan? Mending Golput aja.
Tapi tunggu dulu, Kenapa kita gak boleh golput?
Hanya ada baik dan buruk. Jika kamu orang baik dan kamu golput maka kamu membiarkan keburukan mengambil hak mu, iya kan? Jadi jangan beri kesempatan caleg yang tak berkompeten terpilih, dengan kamu memilih calon yang menurut kamu kompeten. Media informasi kan banyak, kalian bisa tuh cari tahu tentang caleg pilihan kamu. Dan dari cara dia berkampanye juga kamu bisa menyimpulkan dia caleg yang seperti apa. Dan dengan kamu memilih, kamu bisa menuntut janji mereka nantinya, jangan sampai kamu golput, tapi tetap menuntut perubahan dari pemimpin terpilih. Apa hak kamu? Jadi kenali kandidatnya, dan pilih yang menurut kamu adalah yang terbaik untuk dipilih.
Ini nih video tentang Pemilu dari KPU>> https://www.youtube.com/watch?v=lVuHFmEyXJc